Jumat, 26 April 2013

10 Dampak Pemanasan Global

Pemanasan Global atau Global Warming memang telah menghantui Bumi, yang nantinya tidak akan lebih dari satu abad lagi Bumi akan merasakan dampaknya dengan membuat porak porandanya peradaban penghuni Bumi. Bencana yang di timbulkan karena perubahan dan ketidak stabilan iklim mulai banyak menelan korban yang tidak sedikit jumlahnya. Walau masih berupa studi dan prediksi, tidak ada salahnya kita mulai mengetahui dampak pemanasan global ini.

1. HUTAN AMAZON AKAN BERUBAH MENJADI GURUN


Memiliki jutaan spesies dan cadangan 1/5 air bersih dunia, hutan Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia. Tetapi pemanasan global dan penggundulan hutan membalikkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan merubah 30 - 60 persen hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi - proyeksi menunjukkan hutan ini bisa lenyap menjelang tahun 2050.

2. GREAT BARRIER REEF LENYAP DALAM 20 TAHUN


Naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The Times: "Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Sekali karbon dioksida ( CO2 ) menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini sudah kritis dan beginilah kenyataanya."

3. GURUN SAHARA AKAN MENGHIJAU


Para ilmuwan melihat tanda - tanda bahwa gurun Sahara dan wilayah di sekitarnya menghijau akibat makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya sehingga menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini dijelaskan oleh model - model iklim, yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang merubah Sahara menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang lalu.

4. ANGIN TOPAN BERTIUP LEBIH DAHSYAT


Belum bisa dijelaskan apakah Global Warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Tetapi ada indikasi - indikasi bahwa Global Warming akan menciptakan badai - badai berkategori 5 - badai Katrina sendiri berkategori 4 saat menghantam Lousiana. Kekuatan badai dimulai dari adanya air hangat dan model - model ramalan menunjukkan badai di masa depan akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan naiknya temperatur lautan. Global Warming juga membuat badai - badai itu lebih destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di wilayah pesisir.

5. HEWAN - HEWAN MENYUSUT


Studi baru menyebutkan bahwa bahwa spesies - spesies hewan mengalami penyusutan rata - rata hingga 50 persen dari massa tubuhnya dalm 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba - domba itu tidak menambah berat badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya. Faktor seperti ini dapat juga mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu rantai - rantai makanan, dimana predator di puncak rantai makanan yang paling terpengaruhi karena menyusutnya mangsa.

6. KOTA LONDON TENGGELAM PADA TAHUN 2100


Tidak hanya karang dan pulau - pulau landai yang terancam Global Warming. Faktanya sebuah ancaman besar juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota - kota dunia termasuk London dan New York bisa saja lenyap tenggelam menjelang akhir abad ini, menurut penelitian yang menyebutkan Global Warming akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya. London termasuk kota besar yang beresiko tinggi seperti digambarkan dalam sebuah film tahun 2007 berjudul "Flood". Menurut para ahli kota ini akan tenggelam tidak sampai 100 tahun lagi.

7. INDONESIA KEHILANGAN RIBUAN PULAU - NYA


Akibat Global Warming, sedikitnya 2000 pulau kecil di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang sebelum yahun 2030 dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain yang merusak lingkungan. Indonesia hingga saat ini telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.500 pulau - pulau di wilayahnya.

8. GLOBAL WARMING AKAN MEMICU TERORIS


Global Warming bisa menciptakan kondisi ketidakstabilan di negara - negara miskin, sehingga memicu terjadinya migrasi dan menjadi tempat subur berkembangnya terorisme. Kondisi negara yang tidak stabil akibat iklim yang keras dan tidak menentu menyebabkan banyak orang meninggalkan negaranya dan karena tekanan beberapa di antaranya bisa melakukan tindak terorisme. Belum lagi masalah akibat penolakan dari negara yang didatangi para imigran ini.

9. PEGUNUNGAN ALPEN MENCAIR


Tahun - tahun belakangan ini terlihat pengurangan intensitas salju di wilayah - wilayah rendah, menyusutnya volume glacier ( sungai es ), dan juga meningkatnya cairnya wilayah es beku. Hal ini berdampak langsung pada aktivitas turisme di musim dingin. Diprediksi glacier - glacier itu akan hilang antara tahun 2030 dan 2050. Itali dan Swiss telah memutuskan untuk menggambar ulang batas - batas wilayah mereka akibat berkurangnya glacier - glacier di Alpine dan menyapu tanda batas - batas wilayah dua negara itu.

10. TENGGELAMNYA KEPULAUAN MALDIVA


Wilayah kepulauan rendah dan flat yang dikelilingi lautan diprediksi akan ditenggelamkan oleh lautan yang mengelilinginya itu. Hal ini merupakan berita buruk bagi para penghuninya dan juga bagi dunia pariwisata yang mengandalkan pantai - pantai berpasir putih dengan air hangatnya. Para peneliti memberi waktu tidak lebih dari seratus tahun sebelum kepulauan ini bebar - benar lenyap ditelan samudera.

Menakutkan memang, meski hampir semua dari kita mungkin tidak akan mengalaminya, tetapi anak cucu kitalah yang akan menghadapinya. Mungkin sebagian orang menganggap isu Global Warming hanyalah bualan saja, tapi mungkin sebagian dari kita telah merasakan naiknya temperatur di wilayah masing - masing jika dibandingkan kira - kira 10 tahun yang lalu.

Memang belum ada yang membuktikannya sebagai akibat Global Warming atau pemanasan global, tetapi satu hal sudah jelas, sudah waktunya manusia memikirkan kembali untuk menghargai alam dan bersahabat dengan alam dalam segala aktivitasnya termasuk dalam strategi pembangunan, baik infrastruktur maupun industri. ( Source )
@pl

Jumat, 30 Desember 2011

SOS:
Dampak Pemanasan Global Dapat Menyebabkan Bencana di Bumi Pada Tahun 2012.
Bertindaklah Sekarang!

stop-global-warming
global-warming-Pola makan vegetarian bukan saja baik untuk kesehatan tetapi juga cara yang paling cepat untuk menghentikan pemanasan global dan menyelamatkan bumi ini - Maha Guru Ching Hai
global-warming-"Sektor peternakan adalah satu dari dua atau tiga penyumbang terbesar bagi krisis lingkungan yang paling serius dalam setiap skala, mulai dari lokal hingga global." Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia! -- Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
global-warming-"Dengan kecepatan mencair seperti ini, maka Laut es Kutub Utara akan kehilangan lapisan esnya pada akhir musim panas 2012, lebih cepat daripada ramalan sebelumnya." Ahli iklim NASA, Jay Zwally
global-warming-"Kita telah melewati titik puncak, tetapi kita belum melewati titik tanpa harapan. Kita masih dapat berputar balik, tetapi dibutuhkan putaran yang cepat." Dr. James Hansen- ahli iklim terkemuka NASA
global-warming-Jangan makan daging, naiklah sepeda, dan jadilah konsumen yang hemat -- begitulah cara Anda membantu mengerem pemanasan global -- Dr. Rajendra K. Pachauri, Ketua Panel Antar Pemerintah Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change -IPCC), Paris, 15 Januari 2008
global-warming-Pengaruh pemanasan global terhadap temperatur air laut telah menyebabkan terjadinya "Zona Mati" di lautan. Area air yang sangat luas ini tidak memiliki kehidupan karena hilangnya oksigen dan dilepaskannya gas hidrogen sulfida (H2S). Menurut laporan dari PBB, saat ini sudah ada lebih dari 200 zona mati. Dinginnya suhu dasar lautan telah menjaga gas metana tetap padat dalam bentuk hidrat. Beberapa ilmuwan percaya bahwa peningkatan suhu laut dapat menyebakan pelepasan gas metana dari dasar lautan.
global-warming-Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen racun karbon dioksida, 65 persen nitro oksida, dan 37 persen gas metana yang dihasilkan karena ulah manusia. Gas metana menghasilkan gas rumah kaca 20 kali lebih besar dan nitro oksida 296 kali lebih banyak jauh di atas karbon dioksida. Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.
global-warming-Untuk memproduksi satu kilogram daging, kita telah menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 36,4 kilo. Sedangkan untuk memproduksi satu kalori protein, kita hanya memerlukan 2 kalori bahan bakar fosil untuk menghasilkan kacang kedelai, 3 kalori untuk jagung dan gandum; akan tetapi memerlukan 54 kalori energi untuk protein daging sapi! Jadi untuk memproduksi daging, membutuhkan konsumsi energi sebesar 10 kali! Pilihan pola makan kita juga merupakan pilihan energi.
global-warming-Dengan memberi biji-bijian dalam jumlah banyak untuk makanan ternak merupakan faktor utama penyebab kekurangan pangan. John Powell, Perwakilan Progam Pangan Dunia PBB, Direktur Program Eksternal meminta perhatian bahwa "Panen jagung diberikan untuk makanan hewan ternak dan ini merupakan suatu pemborosan yang besar, sedangkan kita sebenarnya dapat makan langsung jagung itu. Hal ini juga berlaku bagi biji-bijian yang lain seperti beras dan kedelai."http://www.financialpost.com/story.html?id=412984
global-warming-Dr Walter dan tim penelitinya memonitor pergerakan gas metana dari jarak yang dekat di seluruh dunia untuk menentukan kemungkinannya terhadap akibat dari perubahan iklim. Ia telah menemukan bukti bahwa gas metana di bawah air telah dilepaskan dari air danau di Siberia dan Alaska.
global-warming-Lapisan es di Kutub Selatan mulai runtuh. Pada 28 Februari 2008, lapisan es di semenanjung Wilkins di Antartika, yang selama ini menjadi lapisan es abadi sudah mulai runtuh dengan kecepatan yang mengejutkan para peneliti yang mengamatinya. Gambar-gambar satelit dengan resolusi tinggi dan jelas telah menunjukkan proses runtuhnya es ini yang diambil dari satelit Formosat 2 yang dioperasikan oleh Formosa (Taiwan) ini. Dr. Cheng-Chien Liu berkata: Setiap orang tahu bahwa suhu udara meningkat, suhu dunia memanas. Tapi mungkin tidak banyak yang tahu bahwa peningkatan rata-rata suhu tertinggi terjadi di Kutub Selatan, khususnya bagian Barat semenanjung Kutub Selatan. Lapisan Es Wilkins telah mengalami peningkatan rata-rata suhu tertinggi sekitar 0,5 derajat setiap 10 tahun. Dalam 50 tahun terakhir ini berarti suhunya telah meningkat sebesar 2,5 derajat. Itulah mengapa lapisan es di daerah ini terus pecah satu per satu. Kami sudah menyaksikan banyak lapisan es yang pecah dalam beberapa tahun terakhir ini. Jadi bisa saya katakan bahwa peningkatan suhu dan pemanasan global menjadi penyebab utama dari kejadian semacam ini. The Antartic Survey di Inggris yang mengamati lapisan es Kutub Selatan mengatakan bahwa Lapisan es Wilkins adalah lapisan yang terbesar dibandingkan dengan 6 lapisan es lainnya yang telah runtuh dalam beberapa dekade terakhir. Saya kira hancurnya Lapisan Es Wilkins ini memberi kita satu pelajaran yang bagus. Ini bukan sekedar fiksi ilmiah atau teori dari para ilmuwan. Ini adalah sesuatu yang benar-benar terjadi saat ini. Jika kita tidak melakukan sesuatu sekarang juga, maka keadaannya mungkin dapat semakin buruk. Kita bisa bekerja sama untuk menyelamatkan Bumi ini, Bumi yang hanya satu-satunya.http://www.timesonline.co.uk/tol/news/environment/article3621685.ece
global-warming-Dr. Gregory Flato dari Universitas Victoria di British Columbia, Kanada menjelaskan beberapa petunjuk perubahan iklim di Kutub Utara: "Karena iklim menghangat dan kita mengeluarkan banyak gas rumah kaca ke dalam atmosfer, maka permukaan atmosfer menjadi memanas, tetapi penghangatannya tidak merata di seluruh dunia. Ia lebih hangat di daerah lintang tinggi seperti Kutub Utara, daripada di lintang bawah. Inilah alasannya mengapa es lautan dan salju di lintang atas memantulkan cahaya. Mereka memantulkan cahaya dan berfungsi mendinginkan iklim, karena permukaan di lintang bawah lebih gelap. Lalu permukaan gelap itu akan menyerap lebih banyak radiasi sinar matahari, sehingga pemanasan iklim akan mencairkan lebih banyak es lagi. Dr Flato memperkirakan berdasar ukuran minimum dari musim panas, area pelapis es di Kutub Utara telah berkurang hingga 8% selama 30 tahun. Tetapi selama lima tahun lalu, tingkat ini telah meningkat dengan dramatis. Area permukaan berkurang hingga 40% hanya dalam satu periode, musim panas 2007 tahun lalu. http://www.iar.org.uk/globalnews/articles/2008/04/climate_change_threatens_king_penguin_survival_300.html
global-warming-Retakan besar beting Es Ward Hunt memberi sinyal kematian. Sebagai salah satu dari lima beting es yang masih ada di Kanada, Beting Es Ward Hunt yang berumur 3.000 tahun dan setebal 40 meter di wilayah seluas 443 km² sedang menyusut dengan cepat. Awal tahun ini, Derek Mueller dari Universitas Trent dan Doug Stern, Penjelajah Taman Kanada, melakukan survei wilayah dan menemukan bahwa ada banyak retakan di beting es tersebut dan saturetakan berukuran 10 kilometer kali 40 meter. Menurut Mueller, beting es tidak diisi lagi oleh glasir dan retakan tersebut adalah permanen. Dia menambahkan bahwa temuan tersebut menyarankan perubahan iklim telah melewati ambang batas tertentu. http://www.thestar.com/News/World/article/413677
global-warming-Penelitian terakhir oleh Greenpeace menyimpulkan bahwa naiknya permukaan air laut, berkurangnya pasokan air, dan berubahnya musim hujan karena perubahan iklim dapat menyebabkan 125 juta penduduk Asia Tenggara kehilangan rumah dalam waktu dekat. Sebagai tambahan, Program Pembangunan PBB mencatat bahwa perubahan iklim akan sangat berpengaruh kepada negara-negara berkembang dan menyebabkan migrasi penduduk secara besar-besaran maupun meningkatnya wabah penyakit. http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2008%5C03%5C31%5Cstory_31-3-2008_pg6_20
global-warming-Asia Selatan merasakan pengaruh yang kuat atas kenaikan temperatur. Kenaikan temperatur sebesar 2 sampai 5 derajat Celsius telah menyebabkan kegagalan panen yang besar di Asia Selatan. Hal ini juga menyebabkan lebih kekeringan yang parah serta menggenangi rumah dari lima juta orang di seluruh Asia Selatan. http://www.merinews.com/catFull.jsp?articleID=131188
global-warming-Tim Dr. Lesack dari Kanada sedang mempelajari daerah Fermafrost, sebuah lapisan tanah yang sekarang mencair dan menyebabkan pelepasan gas karbon dioksida serta metana. Pada konferensi perubahan iklim di Vancouver yang baru diadakan tahun 2008, Pemimpin Partai Liberal Stéphane Dion mengatakan bahwa metana yang terjadi sebagai hasil gas rumah kaca sebagian besar berasal dari konsumsi daging dan industri peternakan. Hewan yang mereka makan melepaskan banyak sekali gas metana ke atmosfer, dan metana jauh lebih banyak menyebabkan gas rumah kaca dibandingkan dengan CO2. Ada beberapa jalan untuk mengakhiri metana itu, tetapi pada akhirnya kita harus mengganti kebiasaan kita, yaitu memilih pizza vegetarian (vegan). Bpk. Dion juga menegaskan pencegahan perubahan iklim harus segera menjadi bagian dari tindakan para pemerintah. http://www.cbc.ca/technology/story/2008/04/04/delta-lakes.html
global-warming-Earthsave.org mengatakan bahwa dengan menjadi vegan bisa membantu membalik perubahan iklim. Situs web organisasi tersebut mengeluarkan sebuah laporan tentang Bagaimana Ahli lingkungan Melihat Vegetarisme sebagai alat yang Paling Efektif untuk melawan Perubahan Iklim dalam Masa Hidup Kita." Laporan tersebut juga menyoroti kontribusi dari industri peternakan bagi pemanasan global seperti kutipan dari para ahli seperti ahli iklim Dr. James Hansen yang menyatakan bahwa selain CO2, metana adalah kontributor yang paling berbahaya dari emisi rumah kaca. Sebagai gas rumah kaca yang lebih berbahaya daripada CO2, metana dapat dikurangi dengan signifikan jika orang menjadi vegan. http://www.earthsave.org/news/earthsave_global_warming_report.pdf
sos
global-warming-Orang Kanada di barat daya Kolombia bersiaga terhadap kenaikan permukaan laut. Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: "Fenomena ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi."
http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491
global-warming-Menteri Lingkungan, Konservasi, dan Meteorologi Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, menguraikan dalam pidatonya kepada Parlemen untuk menguraikan hal yang berkenaan dengan perubahan iklim yang telah merugikan negara pulau itu. Contoh-contoh yg ia berikan antara lain penurunan produksi pertanian, erosi pantai, dan tenggelamnya pulau-pulau karena air laut. Ia menyatakan bahwa keputusan-keputusan yang diambil pemerintah harus memperhitungkan aspek perubahan iklim demi mengurangi dampaknya. http://solomontimes.com/news.aspx?nwID=1549
global-warming-Ahli lingkungan Jepang, Shuichi Endo sedang mencoba mengambil photo Pulau Tuvalu yang dihuni oleh 10 ribu orang di negara kepulauan Pasifik untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman serius dari penduduk di Pulau Tuvalu. Pulau ini terletak hanya beberapa meter di atas permukaan laut dan terancam tenggelam karena permukaan air laut naik secara signifikan karena pemanasan global. ttp://www.abc.net.au/ra/news/stories/200803/s2196990.htm?tab=pacific
global-warming-Makanan vegan sekarang menjadi tren di Arab Saudi. Tempat-tempat pesiar di Uni Emirat Arab beralih ke vegetarian. Kepala koki Pravin Bagali dari hotel Le Meridien Al Aqah di emirat Fujairah mengatakan, pelanggan yang fruitarian (hanya makan buah) dan vegan telah meningkat hingga 40% sejak tahun lalu. Dan kepala koki Gabriela Kurz dari restoran vegetarian di Talise Spa Madinat Jumeirah mengatakan, "Kami sangat berminat memperkenalkan lebih banyak makanan vegan ke dunia kuliner Dubai." http://www.arabianbusiness.com/514776-unusual-diets-gain-ground
global-warming-Pembuat Undang-Undang Jerman menganjurkan lebih sedikit daging. Wakil untuk Parlemen Jerman dan pemimpin Partai Hijau, Renate Künast, telah menyuarakan kebijakan untuk melakukan perubahan dalam bidang pertanian demi menghentikan perubahan iklim. Bagian yang direkomendasikan oleh Nn. Künast dalam transformasi tersebut adalah mengurangi penggunaan produk susu dan daging untuk konsumsi. http://www.schrotundkorn.de/2008/200804b03.html
global-warming-Senator Australia mempromosikan vegetarisme untuk lingkungan hidup. Saat berbicara tentang Earth Hour, Senator Australia, Andrew Bartlett di Queensland mengatakan bahwa mematikan listrik selama satu jam mempunyai nilai simbolik. Akan tetapi, untuk menyampaikan perubahan iklim jangka panjang dan efektif maka diperlukan perubahan gaya hidup. Ia berkata: "Tidak ada cara yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat dalam mengurangi emisi rumah kaca selain dengan memangkas jumlah produk daging dan susu yang kita konsumsi. Ini adalah cara yang telah terbukti manfaatnya baik bagi kesehatan maupun lingkungan hidup. Selain itu hal ini dapat segera kita lakukan daripada menunggu teknologi baru, layanan transportasi umum yang lebih baik, atau menerapkan penggunaan energi terbarukan. Cara ini sangat menghemat uang daripada menghabiskannya untuk cara lain, dan cara ini tidak menyebabkan bahaya apapun bagi ekonomi kita." Senator Bartlett juga menyinggung tentang laporan PBB yang mengatakan bahwa emisi karbon dari peternakan hewan lebih besar daripada gabungan gas rumah kaca dari seluruh jenis transportasi. Lebih jauh lagi ia berkata: "Kita tidak dapat terus duduk di belakang dan menunggu pemerintah, teknologi, atau pasar untuk mengatasi masalah ini dan bersandar dengan upaya mereka... kita juga harus mengakui kenyataan ilimiah bahwa pada hakikatnya jika kita tidak memotong konsumsi produk hewan, maka kesempatan kita untuk menghentikan perubahan iklim adalah hampir tidak ada." http://sl.farmonline.com.au/news/nationalrural/agribusiness-and-general/general/senator-bartlett-wants-nomeat-and-dairy-day/83604.aspx
global-warming-Ada banyak negara yang terletak di daerah selatan Sahara Afrika, khususnya Gambia yang merasakan dampak pemanasan global terutama dalam hal produksi pangan. Bpk. Pa Ousman Jarju selaku Direktur Sumber Air Gambia serta wakil Gambia untuk Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penerapan Kerangka Kerja Konvensi mengenai Perubahan Iklim, selama konferensi internasional perubahan iklim di Bangkok tahun 2008 mengatakan: "Ibu kota negara yang ketinggiannya hampir sekitar satu meter di atas permukaan air laut sangat rentan terhadap naiknya air laut. Kami juga merasakan dampaknya karena jika Anda melihat sejarah curah hujan selama 3 dekade terakhir, curah hujan telah menurun, temperatur telah naik 0,4 derajat tiap dekadenya dan kami mengalami musim hujan yang lebih pendek serta musim kering yang meningkat dari tahun ke tahun. Jadi, kami merasakan dampaknya dan ini juga menimbulkan ketidakamanan pangan." Desember lalu pemerintah Gambia menyajikan rencana tindakan nasional akhirnya ke PBB yang menguraikan cara-cara yang akan diambil untuk mengantisipasi perubahan iklim. Mr. Pa Ousman Jarju juga berkata: "Kita benar-benar perlu
mengubah gaya hidup kita, karena ini sungguh memberi sumbangan terhadap pengurangan emisi yang lebih tinggi dan perubahan iklim. Sistem pola makan kita juga perlu berubah. Bila kita menerapkan jenis diet vegetarian maka itu akan menyumbang sangat besar. Kita siap menyelamatkan planet ini. \\sun\y\FTP 2008\Events01\No ID number\200803 UN Climate Change\
global-warming-Menteri Administrasi Perlindungan Lingkungan Formosa (Taiwan), Bpk. Winston Dang telah membuat rekomendasi untuk orang-orang untuk makan lebih sedikit daging demi menyelamatkan sumber alam. Ia melihat dampak dari peternakan hewan yang menyebabkan degradasi besar bagi tanah dan merupakan penghasil polusi air utama.http://www.taiwannews.com.tw/etn/news_content.php?id=637871〈=eng_news&cate_img=49.jpg&cate_rss=news_Society_TAIWAN
global-warming-Stasiun King Sejong yang merupakan tempat pengamatan iklim di Kutub Selatan bagian barat selama dua dekade telah memantau perubahan pola lingkungan hidup di Kutub Selatan. Dengan 11 fasilitas dan 2 observatoriumnya yang berlokasi di Pulau King George di Semenanjung Barton di Kutub Selatan bagian barat, Korea mendatangkan puluhan ilmuwan setiap tahunnya. Dengan datangnya musim panas dalam waktu dekat, mereka, seperti kebanyakan stasiun riset lainnya di daerah tersebut, terus memasukkan informasi yang paling terkini.
global-warming-Menurut pengamatan kami, dinding es Teluk kecil Marian yang dekat dengan stasiun kami telah mundur lebih dari 1 km selama 50 tahun terakhir. Para peneliti telah berada di sana selama 3 bulan melihat sendiri bahwa selama masa itu, dinding es mundur selama beberapa meter. Jika Anda datang ke sini, Anda dapat merasakan bahwa perubahan iklim sangat serius dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk menunda laju pemanasan global sebanyak mungkin, industri perlu menjauhkan diri dari pemakaian bahan bakar fosil dan berbagai pola gaya hidup harus berubah. Semenanjung Barton yang relatifsejuk, dimana Stasiun King Sejong berlokasi, biasanya menarik sejumlah spesies, dan oleh karena itu ada banyak ahli biologi yang datang mempelajarinya. Akan tetapi tahun ini ilmuwan digusarkan akan populasi satwa di sana. Selain itu, jumlah plankton telah merosot dengan tajam Ketika Anda melihat hewan seperti pinguin atau anjing laut, mereka sulit ditemukan dibandingkan dengan tahun lalu. Di tahun ini saja, dinding es di sini telah roboh 50 meter dibandingkan tahun lalu. Ketika Anda melihat itu, itu akan membuat Anda berpikir. Terlalu banyak es yang roboh saat ini. Jika kita melihat foto dari udara 10 tahun yang lalu, dinding es ada tepat di depan stasiun kita, tetapi ia berada sangat jauh dari kita sekarang, ini berarti ada banyak dinding es yang telah roboh. http://newsinfo.inquirer.net/breakingnews/nation/view/20080402-127994/Green-group-gives-out-water-saving-tips
global-warming-Sungai es di Swiss mencair sebagai akibat dari pemanasan global. Sekitar 1.800 sungai es di Swiss mencair sebesar 3% per tahun. Yang terbesar berkurang belasan meter per tahun, sementara rata-rata pencairan per tahun untuk yang lainnya bertambah dua dan tiga kali lipat. Pusat Pengamatan Sungai Es Dunia yang didukung PBB mengatakan pencairan parah ini disebabkan oleh perubahan iklim. Ini benar-benar mendesak, kita harus melakukan sesuatu. Karena penguapan air adalah masalah serius di seluruh Eropa, warga Swiss akan segera cepat menghadapi kekurangan air dan bahkan kekeringan. Fenomena pencairan sungai es sedang terjadi di negara-negara lainnya. Milyaran orang di seluruh dunia tergantung dari sungai-sungai es ini untuk air minum, pertanian, industri, dan pembangkit listrik.http://news.nationalgeographic.com/news/2005/11/1110_051110_warming.html
global-warming-Warga Timor Leste menderita efek dari perubahan iklim. Dengan meningkatnya ketinggian air laut dan cuaca yang buruk, hal ini telah memberikan efek kepada penduduk di Timor Leste dalam berbagai segi. Di seluruh Timor dan bagian lain dari Indonesia, hasil panen para petani berkurang sebanyak setengah dari hasil panen biasanya karena kondisi iklim yang tidak stabil. Sebagai akibatnya, ribuan anak-anak memperoleh gizi yang sangat buruk. Bpk. Adao Soares Barbosa, Direktur Nasional untuk Pelayanan Lingkungan mengatakan: "Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa negara kami adalah negara terbaru di dunia, jadi kami perlu skenario ekonomi yang mendukung lingkungan hidup dan ekosistem. Perubahan iklim sudah memberikan dampak terhadap negara kami dalam hal sumber air, hasil pertanian, dan juga hilangnya keanekaragaman biologi, khususnya di daerah yang rawan terhadap kemarau, banjir, dan kenaikan air laut. http://news.bbc.co.uk/2/low/asia-pacific/6919730.stm
global-warming-Uni Eropa memberlakukan pelarangan impor daging yang dihormonisasi. Beberapa negara, seperti AS dan Kanada, memberikan hormon kepada sebagian besar sapi perah untuk mempercepat pertumbuhannya dan menambah produksi susunya. Uni Eropa menggunakan "prinsip pencegahan" dengan melarang impor produk yang terhormonisasi, karena dicurigai akanmengacaukan kesehatan hormonal dan sistem reproduksi manusia, serta memperbesar kemungkinan terjadinya kanker.http://www.iht.com/articles/ap/2008/03/31/business/EU-FIN-ECO-WTO-Beef-Hormones.php
global-warming-Hewan-hewan di kebun binatang menjadi vegetarian. Kebun binatang Belanda Blijdorp di Rotterdam mengganti makanan hewan berbahan daging dengan diet vegetarian yang sehat setelah lewat beberapa tahun. Bpk. Ton Dorresteyn, direktur kebun binatang berkata: "Kebun binatang telah membuat keputusan ini karena telah meneliti efek positif dari diet vegetarian terhadap hewan." Kesehatan hewan-hewan akan dimonitor dari dekat oleh dokter hewan. Sebuah contoh tentang manfaat dari hidup vegetarian disediakan oleh situs web kebun binatang dengan sebuah kisah tentang Shiva, seekor harimau yang berusia 27 tahun yang telah menjadi vegetarian sejak usia 10 tahun. Alasan lain untuk transisi ini adalah pengurangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan melalui penerapan diet vegetarian adalah untuk melindungi kelestarian planet dan hutan kita dengan tidak menebang pohon untuk menanam pakan makanan ternak. http://www.dutchnews.nl/news/archives/2008/03/zoo_animals_to_become_vegetari.php
global-warming-Hutan-hutan gambut di Indonesia akan habis. Organisasi lingkungan hidup Greenpeace baru-baru ini melaporkan bahwa industri minyak kelapa sawit Indonesia terus berlanjut tidak beraturan. Minyak kelapa sawit yang digunakan untuk makanan, kosmetik, dan bahan bakar bio ikut merusak hutan gambut. Karena tingginya kadar karbon yang tersipan dalam hutan-hutan itu, pembabatan dan pembakaran hutan ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga penyumbang emisi gas rumah kaca.http://news.monstersandcritics.com/asiapacific/news/article_1398725.php/Palm_oil_industry_continues_to_destroy_Indonesias_peatland_forests
global-warming-Partisipan Forum Boao untuk Asia menganjurkan konsumsi lebih sedikit daging di Forum Internasional Boao untuk Asia 2008 di China. Para partisipan juga bertemu untuk satu sesi yang disebut "Perubahan Iklim: Mengubah Bisnis, Mengubah Kita." Gerard Kleisterlee, Ketua dan CEO Royal Philips Electronics Group berada di antara mereka yang menganjurkan bahwa pilihan
vegetarian (vegan) dapat mengurangi emisi CO2. http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/13/content_7969665.htm
global-warming-Garis pesisir pantai Skotlandia terkikis akibat perubahan iklim. Pemerintah Skotlandia mengeluarkan laporan yang menyatakan erosi di pesisir sepanjang 740 mil, bersama dengan naiknya permukaan air laut. Air yang berubah menjadi semakin asam juga membahayakan satwa liar. Richard Lochhead, sekretaris kabinet urusan pedesaan dan lingkungan berkata tentang situasi darurat ini, "Ini terjadi sekarang dan kita harus bertindak." http://news.scotsman.com/scotland/740-miles-of-Scottish-coast.3960702.jp


@pl

Kamis, 29 Desember 2011

Pergeseran Kutub (Tahun 2012) dan Terbitnya Matahari Dari Barat Menurut Al Qur'an


Pada 2012 pembalikan kutub akan terjadi di bumi. Ini artinya kutub utara akan berubah pindah ke kutub selatan. Secara ilmiah ini hanya bisa dijelaskan dengan fakta bahwa bumi akan berputar atau berotasi dengan arah sebaliknya, bersamaan dengan terjadinya bencana yang besarnya belum diketahui.

Di banyak buku-buku saya, saya mengungkap bencana alam yang sangat besar yang akan mendera bumi dalam beberapa waktu ke depan yang tidak terlalu lama lagi. Diasumsikan oleh sebagian besar orang dan ilmuwan secara umum bahwa bumi berotasi secara stabil, bagaimanapun juga, seperti di jelaskan pada apa yang saya kerjakan mengenai masalah ini, bahwa bukan itu masalah sebenarnya. Laporan-laporan mengerikan mengenai malapetaka yang terjadi sebelumnya seharusnya telah menjadikan semuanya lebih jelas.


Eksplorasi historis mengenai kosmologi (cabang ilmu metafisika yang berhubungan dengan alam dan semesta) di buku-buku sebelumnya ditemukan pada terjemahan tulisan hieroglif, pemecahan kode-kode, penemuan pembalikan daya magnetis matahari, pembelajaran peta-peta kuno, pengkodean ulang petunjuk-petunjuk astronomis, riset geologis, dan penemuan arkeologis di jaman moderen:

1. Seperti kebiasaan jam berjalan secara normal, pembalikan kutub bumi secara tiba-tiba adalah sesuatu yang normal. Hasilnya adalah kehancuran dunia, dan didukung dengan bukti2 paleo magnetis dan manuskrip2 kuno

2. Pembalikan kutub adalah salah satu proses dalam siklus harmonisasi medan magnet pada matahari

3. Pembalikan kutub dapat dihitung dengan tepat dengan berdasar pada teori siklus bintik matahari atau teori medan magnet, yang banyak dikuasai oleh bangsa Maya dan mesir kuno. Rahasia2 ini disimpan di Labyrinth of Hawara, sebuah tempat sangat besar yang memiliki 3000 ruangan.



Saya menjelaskan secara panjang lebar dan jelas sebab kehidupan setelah pembalikan kutub adalah kehidupan horor dan benar2 murni horor. Semua keamanan yang kita miliki, makanan, transportasi dan obat2an akan hilang dalam satu kali ledakan saja, semuanya hilang ke dalam ketidakadaan. Tidak akan lebih mengerikan dari hal ini, ini lebih buruk dari mimpi buruk. Lebih destruktif daripada perang nuklir yang gudang senjatanya diledakkan dalam satu kali ledakan saja. Apakah anda menangkap faktanya?

Bumi akan dihancurkan secara total. Dan akan lebih parah daripada penjelasan saya. Kelaparan yang mengerikan, dingin dan sakit, dan lebih dari itu semua akan menjadi keseharian anda, tanpa harapan penyembuhan dan perbaikan secara cepat, karena semua pengetahuan dan sumber2nya akan dihancurkan secara total. Ini akan menjadi realitas pada keseharian kita setelah pembalikan kutub. Dan dalam skenario ini anda akan berusaha untuk bertahan.

Teka-Teki Medan Magnet Terpecahkan

Sekarang para ilmuwan masih belum mengetahui banyak tentang mekanisme yang membangkitkan medan magnet bumi. Tidak ragu lagi bahwa kelanjutan eksistensi kita bergantung pada ini. Ribuan tahun lalu, para pendahulu kita mengetahui bahwa jika medan magnet ini miring, maka akan terjadi kehancuran seluruh dunia. Ahli geologi, astronot dan ahli fisika hanya tahu sedikit mengenai hal ini. Maka dari itu kita sebenarnya sedang menuju hari kiamat, tanpa mengetahui tentangnya dari sumber- sumber yang jelas.

Jadi apa yang perlu diketahui oleh para profesor kita? Tidak ada! Secara singkat, skenarionya seperti ini : sebuah inti berotasi di tengah bumi. Dikelilingi oleh lapisan besi cair, di atasnya kerak bumi terus mengalir. Seluruh struktur ini tampak seperti dinamo yang sedang berputar. Dan, lapisan besi cair berotasi pada medan elektrostatik matahari serta melakukan pengisian tenaga secara otomatis.

Bagaimanapun juga hal ini tidak efisien : pengeluaran tenaga elektrik lebih banyak daripada pemasukannya. Seperti batere yang hampir kosong sehingga susah untuk di charge dan menjadi semakin mudah dan cepat lelah. Inilah situasi batere medan magnet bumi. Karena alasan inilah orang melihat kekuatan medan magnet menyusut sebanyak 60 % selama lebih dari 2000 tahun terakhir.

Pada level ini tidak ada waktu yang tersisa kecuali hanya beberapa dekade saja! Dan kemudian terjadilah pembalikan kutub. Tapi tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana proses terjadinya, ataupun konsekuensi yang akan terjadi, sebaliknya dengan bangsa Maya dan mesir kuno yang mengetahui konsekuensi2 mengerikan. Ilmu pengetahuan mereka, agama mereka dan way of life mereka benar2 didasarkan pada hal tersebut. Mereka menerjemahkan pengetahuan mereka dalam angka2 suci dan arsitektur mereka.

Saya membutuhkan berhari-hari, berbulan-bulan dan tahun untuk mengikuti petunjuk2 mereka secara hati2 dan menerjemahkan kode2 itu. Setelah pencarian panjang, saya menemukan bahwa kode2 ini terhubungkan dengan peristiwa2 besar di bumi yang disebabkan pergeseran kutub. Beberapa kodenya sangat rumit walaupun tetap dapat dimengerti. Begitu anda menemukan kuncinya, anda akan dapat mengetahui tingkatan2 yang berbeda pada bahasa ilmiah mereka. Kemudian anda dapat mengupas lapisan demi lapisan secara literal sampai anda meraih hasil mengenai latar belakang bencana2 itu.





Teori Bintik Matahari yang tak dikenal Menjawab


Jawaban2 atas pertanyaan2 ini sangat menakutkan. Seluruh uraian saya menunjuk kepada sebuah ilmu pengetahuan yang kompleks dan luar biasa. Ketika anda, sebagai seorang ilmuwan, menemukan sesuatu yang tidak diketahui oleh para ahli astronomi, maka tidak ragu lagi telah menemukan sesuatu yang sangat penting. Semua orang harus mengakuinya, dan inilah yang sebenarnya telah saya lakukan : Saya menemukan gema dari terminologi teknologi yang telah lama hilang, sebuah bangunan agung dengan kunci yang canggih. Angka2nya didasarkan siklus bintik matahari, yang telah mereka temukan. Sebuah teori yang tak dapat dibantah kebenarannya dan belum diketahui oleh para ahli fisika kita. Tidak ada yang lebih menakutkan daripada ini …


Teori ini, pada gilirannya, berhubungan dengan periode pembalikan kutub bumi. Saya sukses menyelesaikan seluruh teka-teki dan sebuah struktur besar yang muncul. Pengembangannya sangat matematis dan berakhir pada hari terjadinya pembalikan kutub.


Seperti saat kita menghitung mundur peluncuran roket, mereka menghitung mundur ke akhir waktu. Pada hari terakhir dari kalender kutub utara akan berubah menjadi kutub selatan. Mereka tahu ini bukan saja akhir dari peradaban mereka, namun juga akhir peradaban dunia!


Kilatan Matahari Penyebab Pembalikan Kutub


Dari beberapa legenda dan teori siklus bintik matahari suku maya, kita dapat mengkonstruksi ulang penyebab pembalikan kutub. Hal ini telah lama diketahui ketika sinar menyorot magnet, maka kutub magnet itu akan bertukar tempat. Mari kita menerapkan konsep ini dalam skala yang lebih besar.


Bumi kita adalah magnet besar, dengan kutub selatan dan utara. Sirkuit pendek dengan sorot sinar, atau magnet, dapat berakhir pada bencana pembalikan kutub. Ini artinya kutub utara akan bertukar tempat dengan kutub selatan. Tapi apa yang dapat menyebabkan ini? Kekuatan apa yang cukup kuat untuk menghentikan rotasi bumi dan membalikkan rotasinya?


Hanya satu yang dapat melakukan ini: yaitu Matahari. Anda tahu di dalam buku saya, The Orion Prophecy, dikatakan bahwa medan magnet matahari mengalami perubahan drastis setiap 11500-12000 tahun. Begitu mencapai titik puncak, daya magnet tersebut akan berbalik secara instan. Kesemrawutan akan membarengi fenomena ini dan sebuah awan plasma yang sangat besar dan luas terlempar ke luar angkasa. Kemudian gelombang kejut partikel2nya mencapai planet kita dan terjadilah pembalikan kutub


Dengan kekuatan yang belum diketahui sinar matahari menyerang planet kita dan menyebabkan hubungan pendek yang besar. Itulah kebenaran besar di balik pembalikan kutub bumi. Tapi bagaimana kita secara ilmiah menggambarkan fakta ini? Apa penyebab fisik secara pasti yang menyebabkan pembalikan kutub matahari ini?



Badai Matahari Penyebab Kutub Bergeser


Dalam buku Earth Under Fire, saya membawa sebuah teori yang benar. Tepatnya pada bab yang berjudul Solar Storms and Geomagnetic Flips. Seorang ahli astronomi Paul la Violette menulis “perputaran medan magnet telah dibuktikan melalui eksperimen. Dengan menembakkan partikel dalam jumlah besar ke magnet bipolar (yg memiliki 2 kutub). Partikel2 ini ditangkap pada medan magnet dan menyebabkan 'ring-stream' (aliran cincin) pada magnet tersebut. Pada saat tertentu aliran ini kecepatannya bertambah besar sampai medan magnet berbalik secara total”


Dalam skenario yang sama medan magnet bumi dapat berbalik dengan cara yang sama. Para ahli astronomi tahu bahwa badai partikel matahari dapat menekan medan magnet bumi dan menaikkan kekuatannya secara bertahap.


Ketika partikel matahari mencapai bumi, partikel2 elektromagnetis akan bergerak dalam lintasan spiral sepanjang garis magnetis ; dari kutub utara sampai kutub selatan dan balik lagi. Ketika melewati poros utara-selatan, partikel2 itu akan bergerak ke arah garis katulistiwa. Ketika sampai di situ partikel2 itu akan bergabung dan membentuk sebuah cincin arus yang super kuat.


Cincin arus menghasilkan medan magnet yang hebat yang berlawanan dengan medan magnet bumi. Untuk menghadang medan magnet bumi, kita memerlukan sinar matahari yang ratusan kali lebih kuat daripada yang terkuat dari yang pernahkita lihat sekarang. Pada pembalikan medan magnet matahari pada derajat ini akan dicapai.


Mulai dari sini, sudut pandang saya mulai berbeda dengan pendapat Paul La Violette. Bukan saja akan terjadi pembalikan kutub, tapi bumi akan mulai berputar pada arah yang sebaliknya. Ini dapat terjadi ketika cincin arus menekan inti bumi di arah yang berlawanan.


Semua orang tahu bahwa ketika kita merubah kutub elektrik motor, motor tersebut akan belok menuju arah yang lain. Hal ini juga berlaku bagi bumi. Ketika ada hubungan pendek dari luar, inti bumi tidak dapat berbuat apa2 selain berputar pada arah sebaliknya.

source: http://iamisvamvire.blogspot.com/2010/07/pergeseran-dan-pembalikan-kutub-di.html
FENOMENA 2012

Saat ini artikel yang paling banyak membanjiri dunia blog adalah artikel tentang kiamat 2012 dan planet X (nibiru)...

karena merasa tertarik tentang artikel-artikel ini saya mulai melakukan blogwalking dan menelusuri untuk menemukan artikel yang paling mendekati kenyataan (fakta)

Anda boleh percaya atau tidak, tapi inilah kenyataan yang sedang kita hadapi. dibawah ini saya lampirkan artikel tentang planet X beserta fakta-faktanya yang dipercaya paling mendekati kebenaran, selamat membaca...

source : yasir master's


December 21 2012 End of The Earth Part I

Apakah “Planet X” itu? Benarkah keberadaannya? Postingan saya kali ini merangkum dari berbagai sumber, juga dari banyak link, buat kalian yang tertarik dengan perkembangan seputar Planet X, silakan menyelidikinya.

Latar Belakang

Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X. Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini.

Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.

Ada apa sebenarnya?

Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.

Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!

Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak.

Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet. Sudah pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan kembarannya.

Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.

Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini. Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan rangkaian pertemuan di tahun 2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini menjadi sumber berita Reuter dengan headline “Kejadian di tahun 2003” (diterbitkan Kantor Berita Reuter, edisi 13 September 2000)

Inti pertemuan tersebut adalah mengenai musibah kedatangan Planet X, yang keberadaannya sudah di monitor dari observatori Rusia. Para ilmuwan bertanya-tanya, jika ini terjadi, akankah Rusia masih tetap ada?

Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas tentang pengurangan jumlah penduduk global secara besar-besaran, akibat peristiwa ini. Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.

Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan “Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”.

Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini, karena kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak pegawai NASA yang diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus, dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun di area perbukitan, jauh dari pantai.

Bagi yang tertarik, bisa melihat model “home dome” dan cara pembuatannya di sini :

http://www.networkearth.org/naturalbuilding/honey.html/

http://www.calearth.org/photogal.htm/

http://www.deatech.com/natural/dealy/freebldg/

http://www.terra-dome.com/index.html/

http://paisite.com/sunlife/index.htm

http://www.domesnorthwest.com/

http://www.aidomes.com/

B2W Forum - b2w Indonesia - Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 12 August, 2008, 11:38

http://www.monolithicdome.com/

http://nepanewsletter.com/groupshelter

http://www.domedr.com

Mereka yang punya akses informasi, sudah menyiapkan diri. Dan mayoritas yang sama sekali nggak paham soal ini, go with the flow saja.

Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman kuno.

Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi. Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya.

Simpang Siur Planet X

Untuk mencegah kepanikan soal Planet X, banyak observatorium yang kini “tiba-tiba” tertutup untuk umum. Petugas observatorium bahkan tak mau mengarahkan teleskop ke konstalasi bintang Orion. Banyak alasan dibuat, supaya orang tak mempercayai kenyataan ini. Kenyataan tentang Planet X. Adler Planetarium & Astronomy Museum in Chicago maupun Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space, New York seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alasan. Juga di banyak negara. Planet X memang sengaja dibuat seperti mitos konyol, omong kosong yang membingungkan. Kenapa? Supaya tak terjadi kepanikan massal. Banyak situs di internet yang mengabarkan informasi palsu seputar Planet X.

Berikut, beberapa informasi yang KELIRU soal Planet X :

1. Planet X bisa jadi tak pernah ada, karena tak ada bukti kuat tentang keberadaannya. Kalaupun ada, munculnya pasti hanya sekali dalam sekian juta tahun. (Ini jenis informasi yang paling banyak kita jumpai)

2. Planet X memang ada, tapi tak akan muncul di era (jaman) kita.

3. (Tersebar di kalangan ilmuwan & observatorium) Planet X memang ada, dan akan menghampiri bumi. Tenang saja, jangan panik, karena itu hanya kejadian biasa. Tidak akan ada bencana.

Fakta Planet X

Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki kadar plasma tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, PASTI mengakibatkan kerusakan hebat pada planet yang dilewatinya. Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X,gelombang elektromagnetik Planet X mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada planet yang akan dilewatinya. Ini bisa dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi. Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum kedatangan Planet X. Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor tertinggi. Berbagai bencana alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkanik dan perubahan elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus” untuk masyarakat luas.

Pemanasan Global?

Masuk akal, kalau perubahan cuaca dibilang sebagai akibat dari pemanasan global. Tapi, apakah perubahan pada siklus matahari juga akibat pemanasan global? Sama sekali tak ada kaitannya! 99% tata surya kita terbuat dari konsentrasi plasma hingga ke level atomic. Planet adalah plasma yang memiliki kepadatan tertentu. Kembalinya Planet X ke system solar kita mengakibatkan perubahan konsentrasi elektrikal pada energi plasma di SEMUA planet yang ada, di tata surya kita.

Menurut pandangan ilmuwan Rusia, perubahan aktivitas vulkanik dan gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975.

Perubahan ini tidak hanya terjadi di bumi saja, tapi juga pada semua planet. Setiap planet di tata surya kita mengalami peningkatan aktivitas dan perubahan cuaca. Banyak fakta yang tidak diterbitkan oleh media. Dr.Dmitriev menyatakan bahwa planet-planet lain juga mengalami perubahan. Contohnya : atmosfir di Mars kini semakin tebal, begitu juga di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal 6000 kilometer yang sebelumnya tak pernah ada.

Lapisan atas atmosfir bumi juga mengalami perubahan kadar HO. Hal yang samasekali tak ada hubungannya dengan pemanasan global, dampak CFC ataupun akibat polusi. Bukan itu saja, medan magnetik planet-planet juga mengalami perubahan. Beberapa planet bertambah terang. Venus contohnya, terlihat semakin terang bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi energi yang berbentuk seperti tabung yang terhubung dengan bulannya.

Uranus dan Neptunus baru saja mengalami perubahan kutub. Saat pesawat Voyager 2 melintasi Uranus dan Neptunus, perubahan kutub terjadi di bagian Utara dan Selatan Planet.

Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori :

1. perubahan medan energi

2. perubahan pijar

3. perubahan atmosfir

Pada periode tahun 1963 hingga 1993, jumlah peristiwa bencana alam meningkat 410 persen. Dan bencana-bencana terdahsyat terjadi 9 tahun belakangan. Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901. Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding sebelumnya, dan masih terus bertambah terang.

Melihat Planet X

Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001. Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin.

Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar, statement Sitchin mulai diawasi ketat. Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran.

Zaman Es

Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Ingat fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant. Ingat film “The Day After Tommorow”? Kira-kira secepat itulah pergerakan esnya! Dan ini terjadi setiap kali Planet X mendekat. Aku akan perdalam sedikit soal Zaman Es sebelum kita lanjut ke Planet X, karena…inilah yang akan terjadi nanti.

Zaman Es Akan Terulang Lagi

Teman-teman, baca tulisanku ini dengan seksama. Ambil segelas minuman, dan baca dengan teliti…Ini SERIUS. Ini bukan bacaan sambil lewat. Kita sedang menjelang zaman es, bukan pemanasan global. Sebab :

1. Kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi.

2. 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.

3. Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus kali.

4. Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.

5. Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!

6. Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.

7. Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja. Baca kisahnya di www.iceagenow.com/Record_Lows_2007.htm/

8. Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.

9. Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs www.iceagenow.com Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.

10. Film “An Inconvenient Truth”-nya Al Gore menyesatkan banyak orang. Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu sekejap.

Kenapa Ini Sangat Penting?

Meski kita nggak tinggal di kawasan yang akan tertutup lapisan es setinggi ratusan atau ribuan kaki, kita tetap harus menyiapkan diri.

Dalam bukunya “Not by Fire, but by Ice” karya arsitek bernama Robert Felix, disebutkan tentang perubahan kutub dan berbagai bencana alam yang akan menyertainya. Persediaan makanan di seluruh dunia akan habis selama beberapa ahun. Pertanian tak mungkin dilakukan, karena kekacauan iklim.

Untuk info lengkap soal ini, linknya :

www.iceagenow.com

Planet X ada di sistem kita. Tapi keberadaannya diragukan. Saat ketemu, langsung ditutup2i. Soal matahari gelap (dark sun) yang merupakan kembaran matahari kita, nanti akan kusinggung sedikit. Keberadaan dark sun memang nggak banyak dibahas oleh para astronom. Karena, kalau orang mulai fokus ke dark sun, dengan sendirinya akan nemu Planet X. Karena Planet X mengorbit diantara matahari dan matahari gelap.

Planet X ini..pergerakannya memang kaya asteroid….

Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiii…………………ADA KEHIDUPAN di sana!

Kalau ada kesempatan saya akan membahas soal ini.

Analoginya :

Kita melihat rumah & kebun di malam hari. Hanya bagian2 yang diterangi lampu taman kan, yang kelihatan? Kalau berdiri depan pagar rumah, apa tikus yang berada di pojok taman, tak diterangi lampu juga keliatan? Pasti nggak. Yang kelihatan cuma yang diterangi lampu taman. Seperti inilah kondisi tata surya kita, jika diamati dari bumi. Makanya sekarang NASA juga memiliki teleskop Infra Merah.

Sumeria dan Planet X

Tulisan kuno bangsa Sumeria sejak 6000 tahun lalu mencantumkan Planet Nibiru sebagai bagian dari system solar kita. Nibiru berarti “planet yang bersilangan”. Deskripsi Nibiru sama persis dengan Planet X (Planet Ke Sepuluh).

Menurut catatan astronomi kuno yang dicocokkan dengan pengetahuan modern : Planet X memiliki orbit eliptik seperti komet, dengan perjalanan melampaui orbit Pluto.

Kalkulasi Observatorium

Dr. Thomas C. Van Flandern, astronom dan ilmuwan dari Oberservatorium Naval Amerika mengatakan, perubahan kutub di Uranus dan Neptunus, terjadi akibat sebuah planet. Bersama rekannya, Dr. Richard Harrington, ia membuat kalkulasi tentang sebuah planet (urutan ke 10 di system tata surya kita) dengan ukuran 2-3 kali lebih besar dari bumi, serta memiliki tingkat orbit eliptikal yang tinggi.

Penemuan ini melengkapi teori Sitchin, bahwa letak planet X dekat dari Bumi. Pada tahun 1982, NASA mengeluarkan statement tentang keberadaan Planet X. Namun sekarang, NASA menolak berkomentar sama sekali.

Jika Planet X Mendekat

Setiap kali Planet X mendekat, berbagai perubahan drastic terjadi di Bumi. Perubahan ini mengakibatkan kerusakan besar dan kepunahan. Sejarah mengisahkan peristiwa-peristiwa ini. Monumen peninggalan peradaban lampau menjadi saksi kejadian tersebut.

Sebut saja, Legenda Atlantis, Lemuria, Indian Maya dan perabadan lainnya, yang hanyut terbenam lautan atau punah sekejap, terjadi akibat kedatangan Planet X. Sisa-sisa kebudayaan mereka bisa kita temui di Florida, Jepang dan kawasan Mediterania. Semakin dekat Planet X dari bumi, semakin kuat daya magnetic dan gravitasinya. Ini bisa kita rasakan setiap hari. Semakin dekat planet X dengan kita, semakin cepat laju pergerakannya. Berbagai bencana dahsyat yang susul menyusul terjadi di berbagai negara hanyalah awal kecil dari apa sesungguhnya akan terjadi.

Penghuni NIBIRU

Keep an open mind ya..ini dari tulisan orang Sumeria. Tulisan kuno bangsa Sumeria mencatat beberapa hal menarik yang juga diyakini banyak kepercayaan, yaitu :

penciptaan, adanya Taman Eden/Firdaus dan banjir besar yang menutupi seluruh permukaan bumi (Mirip kisah Nabi

Nuh).

Tapi, bangsa Sumeria juga mencatat tentang kedatangan Bangsa Anunnaki dari Planet Nibiru, yang menciptakan “manusia” dengan cara mengambil DNA mereka & mencampurkannya dengan DNA mahluk bumi (saat itu adalah manusia gua/Neanderthal). Dalam bahasa Sumeria, Anunnaki berarti “mereka yang ke bumi, turun dari langit”. Anunnaki digambarkan sebagai bangsa yang modern, dan telah menciptakan berbagai monument penting di Bumi, Bulan dan Mars, serta planet-planet padat lain dalam galaksi kita.

Kenapa Anunnaki menciptakan manusia?

Untuk dijadikan budak/pembantu mereka, yang membantu dalam aktivitas pertambangan berbagai mineral, salah satunya yaitu emas. Hingga hari ini, emas merupakan logam mulia dengan nilai tinggi. Fakta ini juga tercantum dalam tulisan kuno bangsa Sumeria. Perlu diingat, siklus mendekatnya Nibiru menurut catatan Sumeria adalah setiap 3600 tahun sekali.

Yang menarik, beberapa fakta soal ini :

1. Lokasi “Taman Eden” dalam kisah Adam & Hawa disinyalir berada di kawasan Mesopotamia (kini Irak).

2. Saat ke Bumi, Anunnaki mendarat di Mesopotamia (kini Irak).

3. KONON, serbuan Amerika ke Irak sebetulnya adalah untuk menemukan lokasi Gerbang Bintang (STAR GATE) milik para Anunnaki yang diyakini berada di Mesopotamia (kini IRAK). STAR GATE ini merupakan semacam portal milik Anunnaki untuk datang dan melihat peradaban kita. Karena memiliki teknologi canggih, dan menciptakan manusia, maka Anunnaki diposisikan sebagai dewa oleh orang Sumeria. Setelah beberapa saat hidup di Planet Bumi, Anunnaki pun pergi, dan berjanji KELAK akan kembali. Kemanakah mereka? Mengeksplorasi kehidupan lain? Menciptakan peradaban baru? 2012, Apa yang Akan terjadi?

Apakah Planet X akan melewati bumi dan kembali membawa kita masuk Zaman Es?

Atau, para Anunnaki akan kembali? Berbagai keyakinan tentang adanya“MESSIAH” jika diurut kebelakang, berkaitan dengan janji Anunnaki bahwa mereka kelak akan kembali. Kalaupun kembali, maka kembali sebagai apa? Sebagai teman atau musuh?

Apakah mereka masih menganggap kita sebagai budaknya?

Mungkinkah akan terjadi perang antara kita, warga Bumi dengan Anunnaki?

Presiden Amerika Ronald Reagan pernah menyinggung soal ancaman dari luar angkasa dalam salah satu pidatonya. Reagan juga mengusulkan dibentuknya system persenjataan berbasis luar angkasa (STAR WARS). Mungkinkah saat itu sudah ada kontak dengan mahluk luar angkasa? Dan, bukan hanya para Anunnaki saja yang ada di luar angkasa. Berbagai bangsa alien yang berperadaban tinggi juga diyakini berdiam di galaksi kita.Tapi, karena kita ngomongin Planet X (Nibiru), maka focus kita adalah Anunnaki.

Fisik Anunnaki

Bandingkan manusia gua (Neanderthal) dengan manusia modern. Di mana bedanya secara fisik? Banyak sekali. Manusia modern (kita) memiliki fisik yang lebih estetik (indah) dan halus dibandingkan manusia gua. Dan

itu hasil perpaduan DNA Anunnaki dengan kita. Bangsa Anunnaki sendiri memiliki ciri-ciri fisik :

* Tinggi rata-rata 7-8 kaki (3 meter)

* Kulit putih

* Rambut pirang atau merah, mata biru

Makanya kulit putih sejak jaman dulu identik dengan “kasta lebih tinggi” atau “dianggap lebih estetik”, karena masih menganut standar patokan Anunnaki. Bangsa Kaukasia (kulit putih-pirang-mata biru) memiliki paling banyak ciri-ciri fisik Anunnaki. Ini bisa dilihat dari golongan darah mereka, yaitu Rhesus negative. Kapan-kapan kubahas ya soal golongan darah! Menarik banget! Karena rhesus negative, bukan berasal dari DNA kita. Tapi, dari Anunnaki (alien).

Makanya Amerika menyerbu Irak dengan dalih, mencari senjata nuklir. Karena sisa radioaktifnya terdeteksi. Kenapa waktu AS menyerbu Irak, juga menjarah museum, dan artifak2 kuno dari jaman Sumeria juga diambil? Mencari apa? “Kunci” untuk menemukan Stargate (Gerbang Bintang), portal milik bangsa Anunnaki-kah? Makanya sampai habishabisan. Ada 270 ribu lebih artifak kuno dari Museum Nasional Bahgdad, Irak yang dijarah tentara Bush. Cuma sedikit yang dikembalikan, sisanya hilang..nggak berbekas. Ada apa dibalik ini? Apa yang dicari?? Pasti sesuatu yang URGENT banget.

Ini berita soal penjarahannya di tahun 2003 :

http://wsws.org/articles/2003/apr2003/loot-a19.shtml

http://www.guardian.co.uk/Iraq/Story/0,2763,940082,00.html

Beberapa fakta menarik yang saya temukan :

* Mungkinkah sebuah bintang punya kekuatan luar biasa? Mungkin! Karena ada satu bintang “kerdil” (dwarf star, sebutannya) yaitu SIRIUS (atau dog star) yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat solid, melebihi matahari. Padahal ukurannya jauh lebih kecil, namun untuk kepadatan massa, Sirius paling berat. Jika bintang ini masuk orbit, atau bertabrakan..maka efeknya lumayan fatal.

* Kalau dikaji tulisan-tulisan kuno tentang astronomi kita, maka..Bumi pada awalnya menempati posisi lebih dekat dengan matahari. Hari-hari di bumi lebih singkat, lebih panas, dan penduduknya berkulit gelap karena melanin yang tinggi (makanya penelitian tentang manusia pertama, atau Adam, menemukan bahwa Adam ini seorang negroid, kulit hitam). Saat itu, planet yang lebih kondusif dari sisi iklim, jarak dengan matahari dan atmosfir adalah Mars. Namun karena ada tubrukan, maka Jupiter masuk orbit. Jadi jarak bumi menjauh dari matahari. Ini berpengaruh pada banyak hal, seperti warna kulit penduduk, lama hari, dll.

Tabrakan itulah yang menyebabkan “The Great Deluge” atau Banjir besar yang ada di kisah Nabi Nuh.

Dari postingan saya di atas, anda yang membaca boleh percaya atau tidak. Karena belum tentu semua itu benar. Saya sendiri sebagai orang yang suka science dan penggemar isu2 seperti ini, ya.. percaya 50% lah. lagipula kalo dilihat dari tafsir Al-Quran, perhitungan tanggal dan cerita-cerita sejarah dalam Alkitab banyak benarnya juga….

Bagaimana menurut anda sendiri??

@pl

Sabtu, 12 Desember 2009

GLOBAL WARMING

Pernyataan di bawah berikut ini mungkin akan membuat kita tersentak sekaligus terbelalak. Ia berbunyi: “Pernyataan pemanasan global itu sungguh nyata cuma omong kosong. Pernyataan itu diulang-ulang oleh para aktivis guna meyakinkan sekaligus menakut-nakuti publik bahwa iklim akan berubah menjadi malapetaka, dan aktivitas manusialah penyebab utamanya.” Kalimat itu diucapkan senator AS dari Partai Republik, James Inhofe, yang juga merupakan Ketua Environment and Public Works Committee Senat AS, setahun lalu.

Pernyataan itu diperkuat lagi dengan pernyataan Direktur NASA Michael Griffin dalam wawancara dengan sebuah radio lokal di AS belum lama ini, yang menunjukkan keraguan sang direktur bahwa pemanasan global adalah tantangan terbesar yang harus diatasi manusia. Dalam wawancara tersebut, salah satu petikan pernyataan Griffin yang kemudian banyak dikutip adalah, “Iklim bumi saat ini adalah iklim yang terbaik yang pernah kita punyai.”

Benarkah pemanasan global sungguh-sungguh merupakan akibat dari ulah manusia yang terlalu rakus mengeksploitasi bumi dan ceroboh menjaga keseimbangan alam? Apakah pemanasan global dan perubahan iklim adalah hal terpenting yang harus diatasi manusia?

Inhofe memaparkan beragam fakta dan kutipan yang mendukung argumennya. Menurutnya, media memainkan peranan penting dalam menggelorakan isu yang tidak benar ini. Ia pun mengungkapkan penelusurannya terhadap laporan beberapa media terkemuka seperti Newsweek, Majalah Time, Harian New York Times, Chicago Tribune, dan juga Jurnal Science News. Didapatinya, media-media tersebut pada era tahun 1900-an justru melaporkan kekhawatiran akan datangnya abad es, bukan pemanasan atau melelehnya es. Hingga periode 1920-1930-an sampai menjelang akhir tahun 1970-an, media-media terkemuka di AS itu masih sangat gencar memberitakan dan melaporkan bahaya perubahan bumi menjadi bola es.

Ia pun melecehkan Protokol Kyoto, sebuah protokol yang ditandatangani oleh sebagian besar negara di kolong bumi ini guna mengurangi emisi gas-gas pembentuk rumah kaca di mana AS menolak menandatanganinya, sebagai kesepakatan dan solusi yang tidak ada artinya dalam rangka mengurangi emisi gas-gas berbahaya ke atmosfir bumi. Menurutnya, cara paling efektif untuk mengurangi gas-gas tersebut adalah penggunaan alat pembersih gas dan teknologi yang lebih efisien untuk menekan gas tersebut bertebaran ke angkasa.

Namun pernyataan Inhofe berbau politis itu tak menyurutkan gerakan global di seluruh dunia bahwa ancaman pemanasan bumi sungguh-sungguh nyata dan harus diperangi dari sekarang oleh semua pihak. Inhofe, politisi dari Partai Republik, sebagaimana halnya Presiden AS George W. Bush yang juga dari Partai Republik, jelas tidak mau kepentingan mereka terusik terusik gara-gara harus menekan emisi gas rumah kaca yang di AS sebagian besar dihasilkan dari pembangkit listrik berenergi fosil (BBM, batubara).

Tak hanya Inhofe dan Bush yang bersikap “bebal” terhadap perubahan iklim. Lebih dari 17 ribu ilmuwan -- dua ribu lebih di antaranya adalah fisikawan, geofisikawan, ahli iklim, ahli meteorologi, dan pakar lingkungan- menandatangani petisi yang diedarkan oleh Oregon Institut of Science and Medicine di AS. Salah satu kalimat dalam petisi itu menyatakan, “Tidak ada bukti-bukti ilmiah bahwa pelepasan gas karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan gas-gas rumah kaca lainnya yang mengakibatkan pemanasan akut terhadap temperatur bumi dan kerusakan pada iklim bumi.”

Terlepas dari kenyataan dan pernyataan politik yang diungkapkan di atas, fakta-fakta berikut ini berbicara jauh lebih kuat dan nyata, memperlihatkan ke mana arah perubahan iklim di bumi ini akan menuju dan bermuara.

Fakta-fakta

Kita mulai dari yang jauh dengan kita, Laut Arktik. Lautan ini sebagian besar dikenali sebagai samudera es. Ilmuwan yang mengamati perubahan pada lautan es ini mencatat terjadinya peningkatan panas dua kali lebih cepat dibandingkan pemanasan di tingkat global. Sejak tahun 1980, samudera es yang terletak Arktik yang berada di wilayah Eropa telah mencair antara 20-30 persen.

Masih di Eropa, pegunungan Alpens yang tadinya sebagian besar diselubungi salju mengalami kemerosotan deposit salju yang parah. Delapan dari sembilan area gletser/glacier menunjukkan derajat kerusakan yang signifikan dan dalam kurun waktu satu abad sudah kehilangan sepertiga dari wilayah es.

Tidak hanya di Eropa, seluruh dataran tinggi di dunia yang selama ini dikenal memiliki puncak gunung es juga lumer. Salju di puncak gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro, setiap bulannya meleleh tak kurang dari 300 meter kubik. Gunung yang terletak di Tanzania ini menderita kebotakan salju parah bilamana membandingkan foto udara yang diambil pada tahun 1974, 1990, dan 2001. Dalam periode satu abad pengamatan, salju di puncak gunung itu meleleh hingga mencapai 82%. Bila salju tak lagi betah hinggap di puncak gunung itu, nama gunung itu boleh jadi harus diubah, karena Kilimanjaro dalam bahasa setempat berarti gunung yang putih atau gunung yang bercahaya.

Mari beralih ke kawasan yang melahirkan banyak seniman bola, Amerika Selatan. Salju di negeri-negeri seperti berdataran tinggi seperti Argentina, Peru, Chili juga menurun drastis. Pegunungan Andes, salah satu surga salju di dunia, mengalami pelelehan salju ke arah puncak gunung yang sangat signifikan. Antara tahun 1963 hingga 1978, salju mencair rata-rata 4 meter per tahun, dan sejak tahun 1995 hingga sekarang, pelelehan salju mencapai kecepatan 30,1 meter per tahun di seluruh kawasan yang mengandung glacier. Sementara di Venezuela, negeri penghasil Miss World terbanyak, dari 6 glacier yang dimiliki negeri tersebut pada tahun 1972, kini hanya tersisa dua lagi, dan akan hilang paling lambat 10 tahun sejak sekarang.

Konsekuensi dari melelehnya salju adalah meningkatnya permukaan air laut, pertama-tama di kawasan tersebut. Di negeri bola Brasil, garis pantai yang hilang menjadi lautan rata-rata berkisar 1,8 meter per tahun pada kurun waktu antara 1915 hingga 1950 dan meningkat menjadi 2,4 meter per tahun pada kurun waktu sepuluh tahun antara 1985-1995.

Apa yang terjadi di Asia, juga di Indonesia, akibat pemanasan global? Sama dengan yang terjadi di benua lain, salju-salju di dataran tinggi Asia mengalami pelelehan yang drastis sekaligus dramatis. Himalaya, gunung tertinggi di dunia yang menjadi kantong air beku di “atap langit” terus kehilangan saljunya secara konsisten. Glacier-glacier di Pegunungan Himalaya yang tersebar di negara-negara seperti India, Tibet, Bhutan, China, terdegradasi dengan amat cepat. Tujuh sungai besar di Asia yang bermata air dari Himalaya yakni Gangga, Indus, Brahmaputra, Mekong, Thanlwin, Yangtze, dan Sungai Kuning terancam eksistensinya yang berakibat pada ratusan juta umat manusia di kawasan sepanjang aliran sungai-sungai itu.

Tak hanya di kawasan Asia Selatan, salju di Asia Tengah yang juga terus lenyap satu per satu. Itu terjadi pula di Puncak Jaya, Papua, satu-satunya daerah pegunungan tinggi di Indonesia yang memiliki salju. Bila foto udara pada tahun 1972 memperlihatkan puncak gunung yang hampir seluruhnya diselimuti salju, sekarang puncak gunung itu hanyalah berisi bebatuan dan pepohonan belaka. Artinya, tidak ada lagi salju di sana.

Pelelehan es yang diungkap di atas baru merupakan sebagian dari yang sebenarnya terjadi. Berdasarkan laporan terakhir Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terakhir yang dirilis tahun 2007 ini, 30 salju di pegunungan di seluruh dunia kehilangan ketebalan hingga lebih dari setengah meter hingga tahun 2005 saja. Dua tahun yang terakhir belum masuk dalam laporan tersebut.

Konsekuensi dan Risiko

Karena energi bersifat kekal, salju-salju tadi dengan sendirinya tidak hilang dan hanya berubah bentuk. Ibarat es yang ada dalam sebuah gelas, ketika ia terkena panas dan mencair, volume air itu tidak berkurang atau bertambah, melainkan hanya berubah. Maka, konsekuensi pertama dari meningkatnya suhu bumi yang melelehkan salju dan deposit-deposit air tadi adalah kian bertambahnya air di permukaan bumi. Peningkatan tersebut dapat dideteksi di seluruh penjuru bumi dan dibuktikan melalui sejumlah foto udara yang membandingkan suatu kawasan pada puluhan tahun silam dengan kondisi kontemporer.

Namun, konsekuensi meningkatnya suhu bumi tidaklah sesederhana itu. Perubahan-perubahan ekologis yang terjadi pada lingkungan di mana manusia dan makhluk hidup lainnya hidup membawa dampak yang mengerikan bagi umat manusia. Hukum fisika menyatakan, angin bergerak dari tempat yang dingin ke tempat yang lebih panas. Nah, perbedaan temperatur suatu kawasan dengan kawasan lain yang sangat ekstrem pada waktu bersamaan telah memicu munculnya angin topan, badai, dan tornado menjadi lebih sering dibandingkan beberapa tahun silam. Negara-negara di kawasan Amerika Utara, Tengah, Selatan dan Karibia, Eropa, juga Asia Selatan dan Timur sudah merasakan dampak yang ditimbulkan dari topan badai ini. Topan yang memiliki nama-nama nan indah menerpa warga di seluruh bumi secara memilukan dan sekaligus mematikan.

Arus pergerakan air tidak hanya membawa musibah banjir bandang, tetapi juga disertai tanah longsor akibat penggundulan hutan yang berlangsung setiap menit. Dalam waktu bersamaan, belahan dunia yang satu terancam kekeringan dan kebakaran, tempat lainnya dilanda topan badai, banjir dan tanah longsor yang menyengsarakan ratusan juta umat manusia.

Konsekuensi di Tingkat Lokal
Kekeringan di daerah Gunung Kidul misalnya, mungkin saja sudah menjadi fakta jamak yang berlangsung setiap tahun dan sudah sejak puluhan tahun hal itu terjadi. Akan tetapi, kesulitan air yang dialami oleh warga di lereng Gunung Merapi lima tahun terakhir ini misalnya, tentu sebuah fakta baru yang menunjukkan betapa air makin sulit didapat.

Kesulitan para petani sayuran di lereng Gunung Merbabu misalnya, juga sesuatu yang masih terdengar asing. Grojogan Sewu memang masih menumpahkan airnya. Tetapi dibandingkan lima belas tahun silam misalnya, grojogan itu sekarang telah berubah menjadi tak lebih dari pancuran. Beberapa puluh tahun yang akan datang, boleh jadi ia tinggal menjadi tetesan saja.

Itu baru dari sisi kelangkaan air. Dari sisi perubahan iklim, semua kota dan wilayah di Indonesia menjadi korbannya. Di Jawa bagian tengah misalnya, Kaliurang di Jogjakarta, Tawangmangu di Karanganyar, atau Bandungan di Semarang, sekarang bukan lagi didatangi wisatawan karena udaranya yang sejuk dan dingin, tetapi karena kelatahan dan cap yang terlanjut melekat sebagai daerah wisata. Itu saja. Dahulu, di daerah-daerah tersebut kabut dingin senantiasa turun setiap pagi sepanjang tahun. Sekarang, ia hanya bisa dijumpai beberapa kali sepanjang tahun, itupun sangat tergantung dari musim.

Di Puncak Jaya, Papua, salju tidak lagi hinggap di puncaknya sejak beberapa tahun silam. Ini menandai era berakhirnya eksistensi satu-satunya kawasan bersalju di Indonesia. Dan ini sekaligus membuktikan, bahwa bumi yang makin panas bukanlah fakta gombal melainkan kenyataan aktual.

Ironisnya, dalam situasi udara yang makin panas, orang lalu mencari cara untuk mendinginkannya, tetapi hanya untuk diri mereka sendiri. Pendingin udara adalah pilihan pragmatis untuk ini, tetapi alat inipun hanya bisa dijangkau oleh lapisan masyarakat golongan menengah ke atas. Masyarakat miskin jelas tak bisa mengelak dari kegerahan.

Ironisnya, penggunaan pendingin udara yang makin masif dan intensif pada sebagian besar rumah tangga di perkotaan secara akumulatif justru mendorong terciptanya bumi yang makin panas akibat gas-gas yang dihasilkan oleh pendingin udara tersebut tidak ramah lingkungan. Sudah begitu, penggunaan pendingin udara yang intensif itu juga memicu meningkatnya kebutuhan listrik yang terus membesar –yang lagi-lagi ironisnya— sementara listrik tersebut diproduksi dengan menggunakan bahan bakar fosil yang tak ramah terhadap lingkungan dan memberi kontribusi terbesar pada pemanasan secara global.

Lingkaran setan ini jelas menggiring masyarakat yang paling miskin dan tak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi yang memadai menjadi korban. Jumlah masyarakat yang kian tersisih dari lingkaran ini niscaya akan terus membesar karena perseteruan dan kata sepakat tentang upaya kongkret memerangi perubahan iklim ini mengalami kebuntuan yang akut.

@pl

DAMPAK GLOBAL WARMING

Fakta #1: Mencairnya es di kutub utara & selatan
Pemanasan Global

berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!

Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.

Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan:

HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012!

Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.

Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. “Ini akibat pemanasan global,” ujar ketua peneliti NSIDC Ted Scambos. Menurutnya, lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh.

Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 1.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Scambos.

“Beberapa kejadian akhir-akhir ini merupakan titik yang memicu dalam perubahan sistem,” ujar Sarah Das, peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole. Perubahan di Antartika sangat kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian dunia.

Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.

Urutan gambar satelit proses keruntuhan Wilkins Ice Shelf. Gambar besar di sebelah kiri diambil pada tanggal 6 Maret 2008. NSIDC mengambil gambar-gambar ini melalui satelit Aqua dan Terra milik NASA.

Fakta #2: Meningkatnya level permukaan laut.

Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut (grafik di samping menunjukkan hasil pengukuran level permukaan air laut selama beberapa tahun terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.

Fakta #3: Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.

Tanpa diperkuat oleh pernyataan NASA di atas-pun Anda sudah dapat melihat efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari betapa panasnya suhu disekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat di prediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita semakin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara.

Bila fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi Anda, Anda juga dapat mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam. Badai topan di Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun. Anda dapat mencermati informasi-informasi ini melalui media masa maupun internet. Tidak ada satu benua pun di dunia ini yang luput dari perubahan iklim yang ekstrim ini.

Fakta #4: Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat.

Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48° Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 30°-37° Celcius). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47° Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40° Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53° Celcius!.

Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga 1. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.

Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa.

Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas banget ya hari ini!”

Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas beta-pa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.

Fakta #5: Habisnya Gletser-Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan!.

NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

http://www.sejutablog.com/pemanasan-global-ancaman-terbesar-planet-bumi/